GANKSAR KOMPUTER - JL.S.Supriyadi No.112 (Depan Polsek Sukun / 600M Utar Kampus Kanjuruhan) TLP/SMS/WA 088801774270/085234787634"
Home ğ , » Analisa Perbaikan Motherboard Laptop Tanpa Schematic (mobo buta)

Analisa Perbaikan Motherboard Laptop Tanpa Schematic (mobo buta)

 Analisa Perbaikan Motherboard Laptop Tanpa Schematic (mobo buta)

Service laptop di kota Malang
Ganksar komputer
JL. S. Supriadi No.112 (depan polsek sukun), kota Malang


 Analisa Perbaikan Motherboard Laptop Tanpa Schematic (mobo buta), berarti tidak ada kode (tanda) lokasi komponen di papan sirkuit . Pengetahuan tentang jenis komponen berdasarkan kode marking C(Capacitor),D (Dioda),F (FUSE),L (Inductor),R (Resistor),Q (Transistor) tidak dapat diaplikasikan pada sirkuit ini.Ada yang menempatkan hanya beberapa tanda  untuk jumper point (JP) ,bahkan beberapa produsen motherboard laptop tidak lagi menempatkan kode apapun kecuali seri manufaktur . Tanpa Kode lokasi dan inisial komponen ini akan menyulitkan bagi repairer dalam mencocokkan data power sequences  saat memeriksa lalu lintas arus dan signal dalam sirkuit yang bermasalah.
Pemahaman mengidentifikasi rangkaian power ,titik ukur reset signal dan cara kerjanya tentu saja sangat dibutuhkan dalam menghadapi motherboard buta yang paling sering ditemukan pada sirkuit Asus dan Apple Laptop.

Mengidentifikasi Rangkaian

1.Rangkaian Blok Power
VALW ,adalah power yang telah tersedia pada titik titik tertentu saat ADP+ supply masuk kedalam sirkuit Mulai dari power jack (PWR CORD) masuk ke dalam rangkaian melewati fariasi rangkaian pengaman,penguat dan penghemat daya .Pada motherboard tertentu rangkaian Adaptor ID ,yaitu sensor detector signal yang dapat mengenali Adaptor original atau tidak.
Kita identifikasi dulu jalur yang pasti ada dalam sirkuit laptop yaitu rangkaian penguat dimana Mosfet transistor berperan sebagai penguat daya pada semua sirkuit laptop .Penguat ini masih dijalur VIN , kita menyebutnya dengan ADP FET , jika ADP+ supply telah lolos sampai ke resistor pembatas antara jalur VIN dan B+(VBAT) ,berarti CHARGER IC telah bekerja meloloskan driver gate ADP FET masuk ke system.
Cara mudah mendeteksi ADP+ sudah lolos ke jalur VIN  sampai ke B+ atau VBAT ,adalah mengidentifikasi Baterai Fet ,(terletak tidak jauh dari soket batrai) .jika pada pin 1,2,3 ADP+ telah hadir maka sudah dipastikan ADP+ sudah masuk ke jalur B+ atau VBAT. ADP+ harus terhenti di sini dan tidak boleh meloloskan ADP+ ke pin 5,6,7,8. Jika ini terjadi saat baterai terpasang maka ADP+ akan masuk ke baterai dan baterai akan short .
Lokasi charger IC biasanya berdekatan dengan soket baterai . Jika terjadi masalah disini ,catat kode bodi IC dan cari datasheetnya di internet untuk melihat deskripsi pin untuk mendata dan mencatat nilai titik ukur penting sesuai dengan pedoman reset signal.
Kemudian data SMPS IC ,mereka ditandai dengan dua buah inductor 3/5V dengan kapsitor smd atau polimer (tabung) berinisial j atau tertulis 6.3V .kemudian perhatikan disebelah atau disebaliknya rangkaian upper/lower mosfet transistor , mengidentifikasi mana upper dan yang mana lower Mosfet transistor dalam rangkaian ini adalah dengan cara mengukur pin 1,2 dan 3 mosfet  yang terukur impedansinya 0 ohm terhadap ground  pastilah mosfet ini adalah lower side . Pastikan impedansi lower transistor antara pin 1,2,3 dengan 4,5,6,7,8 seharusnya tidak terbatas . Menguji Upper side mosfet transistor sebagaimana yang telah kita ketahui adalah dengan cara mengukur Mosfet source pin 5,6,7,8 senilai ADP+ dan pin 4,5,6,7,8 ke pin 1,2,3 mosfet ini impedansinya harus tak terbatas ,jika impedansi rendah , sudah dipastikan mosfet dalam kondisi rusak/bocor .Ketahui juga bahwa masing masing gate mosfet transistor diatas adalah pin 4 dan keduanya terhubung ke SMPS regulator,jika pin ini short segeralah lepas kedua mosfetnya dan ukur impedansi tapak pin 4 ,jika terukur rendah berarti feedback dating dati SMPS regulatornya .
Jika rangkaian Upper lower side  diatas sudah didapati normal ,data hasil pengukuran VIN,ENLDO,LDO dan signal signal enablenya . Periksa juga supply LDO sebagai sumber tegangan Embedded Controler(EC) EC seharusnya  sudah mendapat power supply sebesar 3VALW agar VSB(Voltage switch button) , sebagai syarat sirkuit bisa switch on(PWR_ON) dan tentunya power Bios IC  (Firmware storage) juga harus telah tersedia dimana mereka (EC dan Bios IC) saling berkaitan satu sama lain dalam mengoperasikan Sirkuit power management.
EC bios IC bisa diidentifikasi di sekitaran EC ,tidak semua sirkuit yang memisahkan antara EC bios dan Main bios .jika ternyata tidak ditemukan BIOS IC ,maka EC bios ditulis langsung kedalam EC Chip atau tergabung didalam Main bios IC chip .Mereka membutuhkan power 3.3V pada pin 8,7 dan 3. Dan power 1.8V untuk type sirkuit yang telah memiliki teknologi Low Voltage operation.
(catatan : pada sirkuit Samsung pin 3 dan 4 Bios IC memang terhubung ke ground)

2.Rangkaian VS (Voltage Switch)
Rangkaian VS baru hadir setelah sirkuit di switch on/Power on. Untuk mendata power Memori,SB,Processor dan graphic chip kita dapat mengindentifikasi setiap inductor masing masing bootable device ini. Umumnya mereka terletak besebelahan dengan device yang bersangkutan . Contoh inductor memori akan terletak dekat soket memori,inductor processor akan terletak dekat dengan soket processor dan begitu seterusnya. Rangkaian power bootable device ini juga memiliki Regulator IC dan upper/lower side transistor . Cara kerjanya hampir sama dengan SMPS DC/DC regulator ,hanya saja output disesuaikan dengan masing masing kebutuhan bootable device .
Jika menemukan short pada jalur VS , sebaiknya segera melepas inductor dan lakukan pengujian short datang dari rangkaian regulator atau ada feedback di jalur outputnya ,kemudian data maximum tegangan yang diizinkan masuk ke jalur itu dengan cara mengidentifikasi kapasitor yang terletak pada output inductor,jika memiliki tanda d atau 2.5V ,maka itulah nilai maksimal tegangan yang boleh di suntikkan ke jalur itu  .Kelebihan daya yang masuk akan menyebabkan hampir seluruh komponen pada jalur tersebut akan rusak atau cacat.

3.Rangkaian Reset Signal
Mengidentifikasi EC tentu saja tidak akan sulit bagi teknisi ,berbentuk petak besar memiliki 128 pin ,yang masing masing sisi berjumlah 32 pin.
Reset signal kebanyakan diukur dari pin pin EC ,mulai dari signal ACIN_OC# jika sudah hadir pada EC, tidak perlu lagi teknisi memeriksa blok SMPS dan Charger.
ECRST# adalah embedded controller power OK ,jika signal ini hadir senilai 3Volt dapat dipastikan EC dalam kondisi baik dan tidak perlu melakukan penggantian kecuali ada permasalahan lainnya diluar kendali input output power management system .Dalam arti kata signal reset ini hanya berlaku untuk pengaturan power .
RSMRST# adalah reset singnal konfirmasi bahwa EC,IC BIOS dan firmwarenya sudah bekerja .
Kedua nama signal reset diatas umumnya diberikan penamaan yang sama pada semua merek Embedded controller (EC) . Dalam rangkaian  akan ditemukan beberapa signal yang fungsi dan cara kerjanya sama tetapi dengan penamaan yang berbeda ,bahkan terletak pada pin yang berbeda walaupun signal ini memiliki fungsi yang sama .Pemahaman tentang berbagai merek EC dan fariasi nama nama signal Power switch dari tombol power ke EC ,signal EC menghidupkan SB dalam rangkaian system switching wajib diketahui untuk bisa mengikuti metdoda analisa sirkuit ini.
NBSWON#EC_SW#,EC_PWON beberapa nama signal ini akan didapat dari berbagai merk Embedded controller ,berbeda manufaktur membuat beberapa perbedaan penamaan pada signal ini. Ini adalah signal VSB (power switch) yang di trigger dari tombol power kepda EC .Saat tombol power di tekan VSB akan disatukan kepada ground sekali sentuh dan dilepas kembali  dan signal ini akan terbaca oleh EC sebagai perintah mengaktifkan Power S5 dan mengaktifkan semua power untuk bootable device.
Kita dapat memberikan trigger langsung pada EC dengan cara menyentuhkan VSB+ ke ground selama 1-2detik ,jika permasalah pada tobol power dan koneksi jalurnya ke EC maka sirkuit tetap akan hidup.
DNBSWON#,PM_PWR_BTN# (beberapa nama signal ini akan didapat dari berbagai merk Embedded controller ,berbeda manufaktur membuat beberapa perbedaan penamaan pada signal ini) .ini adalah signal trigger untuk menghidupkan Soutbridge . Signal ini akan hilang jika SB short ,atau bagian switching system di dalam SB chip bermasalah .
PM_PWRGD ,SB_PWROK adalah signal Soutbridge/PCH power good , jika signal ini hadir senilai 3VS (diukur saat telah bisa di switch on) maka dipastikan SB/PCH chip dalam kondisi baik.
PM_SLP_S3# SLP_S5#,SUB#,SUSC#,SUSP# adalah signal laporani dari SB ke EC bahwa southbridge sudah bekerja .
EC_SLP_S3#SLP_S5#,mainon#EC_SUSB/C/P#,SUS_ON,VR_ON,Backlight_EN# dan lainnya adalah enable signal yang dikirim untuk mengaktifkan VS (Voltage switch) power .
Untuk mempercepat proses analisa yang setiap kali akan melakukan pendataan harus mencari datasheet IC nya dan terkadang tidak ditemukan ,penggunaan boardview akan sangat membantu.
Board view adalah peta sebuah sirkuit ,kita dapat mencocokkan tata letak komponen pada sirkuit yang tidak menyediakan kode lokasi komponen. Saat kita ingin melihat deskripsi pin dari sebuah komponen , cocokkan tata letak komponen tersebut dengan yang ditampilkan boardviewer , layout pada boardviewer juga bisa dibolak balik jika komponen yang hendak dicari berada disisi lain dari yang ditampilkan.
Setelah menemukan komponen yang dicari ,klik pada komponen yang terlihat pada boardviewer dan aktifkan fitur show pin . maka pin dan letak masing masing nama signal dan power akan terlihat dan dapat sebagai acuan titik pengukuran.

Untuk mengetahui hubungan antar signal dan power ,dimana sumber input output dapat mengunakan fitur SHORT ,maka semua komponen yang dilewati oleh satu nama signal atau power akan terlihat pada boardviewer.

@copyright by Adie Dikhaz